Selasa, 11 Desember 2012

Satu Dongeng Di Luar Percakapan


Apakah mungkin, hidup hanya perumpamaan permainan petak umpet yang sederhana. Kau yang jaga maka aku bersembunyi: di tengah kota, ilalang panjang, rerumputan, atau bahkan di tumpukan benda usang sampai kau menemukan. 

Lalu setelahnya apa yang kau kerjakan? hidup bicara waktu. Tapi sesungguhnya waktu tak sanggup kau setting untuk kembali. Jari-jari terbuka menuliskan segala hal takut aku lupa. Seharusnya aku mensyukuri, ternyata lupa juga anugerah. Tuhan menciptakan ingatan yang terkadang memang harus dilupakan. Misalnya kesedihan atau duka berkepanjangan. 

Karena semestinya, hidup juga pencarian untuk kembali pulang. Tuhan memberikan sebuah peta dalam Qur’an yang harus kau baca dan kau fahami, jika kau tersesat maka bukalah lagi peta hidup yang telah  diberikanNya. Maka kau temukan satu tempat yang lebih nyaman untuk melepaskan kepenatan dunia dan semuanya. 

Tidak, aku tidak sedang menceramahimu. Aku hanya menuliskan satu dongeng untuk kuceritakan kepada diriku sendiri. Satu dongeng di luar percakapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar