Selasa, 11 Desember 2012
Ada Hari Dimana Nanti Aku Tak Pernah Kembali
Tulisan di atas kubuat sendiri kemudian kufahami. Hal yang baik biasanya tidak didapati secara instant, ia bahkan berjalan secara lamban, ada fase yang harus ditapaki untuk lebih memahami. Andai waktu dapat diputar ulang, aku ingin kembali ke masa kanak-kanak. karena kehidupan orang dewasa lebih rumit dari yang kau fikir. Dan aku yang sekarang, bukan lagi sosok kanak-kanak yang dapat dengan leluasa bermain ayunan atau hujan-hujanan.
Ada banyak mimpi yang harus diaminkan dan ada pula perkara-perkara kecil yang harus diselesaikan, serta banyak pula kepenatan yang terkadang membuat kepalaku sedikit sakit. Tapi tak mengapa, itu hanya sepenggal argument-argument sebagai pelengkap bahwa otak juga dapat diajak bicara, kenyataannya aku bahkan mensyukuri semua itu. Aku sering bicara pada Tuhan untuk bercengkrama tentang hati, tenang hidup, tentang aku, bahkan juga tentangmu. Dan seandainya kau tahu? Aku pun menitipkan rindu-rindu disana.
Sudah kukatakan kesekian kali, aku hanya ingin menjadi pendengar yang baik bagimu, yang menyusun langkah dan memperbaiki langkahmu, serta pengingat yang fasih untuk selalu bertanya apa saja perjalanan hidupmu hari ini, atau penonton yang handal yang memperhatikan kau bercerita sepanjang hari misalnya. Karena mungkin, ada hari dimana aku nanti tak pernah kembali, karena jasad yang kian lelah bersandar manja di pelukan Tuhan, kemudian tertidur tenang terlalu panjang.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar