Sabtu, 22 Desember 2012

Tips Menjaga Keindahan Bibir Wanita

Bibir merupakan salah satu bagian tubuh yang bisa menjadi daya tarik, terutama pada .kaum wanita. Bibir yang terlihat lembab sangatlah menarik dan menggoda. Bibir akan menjadi tidak menarik ketika mulai terlihat pecah-pecah dan mengering. Terlebih untuk kaum wanita, bibirmerukan bagian tubuh yang mampu mengesankan sensual. Untuk memjaga bibir tetap indah dapat dilakukan dengan berbagai cara, diantaranya seperti berikut ini:

1. Selalu oleskan lip balm alami untuk melindungi bibir.

2. Lakukan pijatan ringan pada bibir dengan krem khusus bibir dan oleskan sedikit pada bibir saat malam hari untuk perlindungan alami.

3. Rendam teh celup hitam pada air hangat lalu tekan-tekan pada bibir selama tiga menit. Ini akan meningkatkan tingkat kelembabab pada kulit bibir Anda.

4. Untuk membuat bibir rileks, buat masker alami dengan jus pepaya yang kental. Letakan di handuk lembut dan gosokan perlahan di sekitar bibir. Biarkan selama 10 hingga 15 menit, basuh dan oleskan lip balm. Pepaya memiliki kandungan enzim yang berfungsi mengelupaskan dan dapat membantu mengelupas kulit mati di bibir serta menghaluskannya.

5. Jangan menjilat bibir berulang-ulang.

6. Bersihkan lipstick sebelum Anda berangkat tidur dengan pembersih khusus bibir dan jangan lupa oleskan pelembab bibir sebagai perlindungan.
novi

Manfaat Jatuh Cinta Untuk Kesehatan

cinta
Saat jatuh cinta, rasa bahagia seakan tak hentinya menghujam. Bila seseorang sedang dimabuk asmara, hari-harinya akan dilalui dengan ceria. Jatuh cinta juga bisa berpengaruh pada kesehatan. Seperti dikutip laman Idiva, emosi yang murni dan tulus bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Namun perlu diingat, manfaatnya hanya bisa dirasakan jika seseorang berada dalam suatu hubungan yang stabil dan nyaman.

1. Meningkatkan Kekebalan
Jatuh cinta bisa meningkatkan kekebalan tubuh Anda. “Anda lebih tenang dan selalu berpikir positif. Hal ini mengurangi risiko terserang pilek dan batuk,” kata H’vovi. Dan sebaliknya, merasa depresi atau sedih membuat Anda rentan terhadap serangan dari virus pilek dan flu. Hal ini juga berisiko menyebabkan masalah gangguan perut.

2. Lebih bahagia
“Berada dalam hubungan yang romantis memungkinkan tubuh Anda melepaskan lebih banyak hormon bahagia. Hormon ini menimbulkan perasaan lebih bahagia. Anda juga mampu meredam amarah.” “Anda berada dalam suasana hati yang besar dan seluruh orang yang berada di dekat Anda akan merasakan aura positif,” kata psikolog asal Mumbai, H’vovi Bhagwagar.

3. Terhindar dari stres
Wanita yang sudah menikah atau mereka yang telah memiliki kekasih, kemungkinan merasa cemas atau memiliki masalah sepele sangat sedikit. Mereka tahu bahwa mereka memiliki pasangan yang saling memahami satu sama lain dan merasa saling memiliki. “Rasa memiliki menjadi sistem pendukung, membantu Anda menangani masalah dengan mudah. Hal ini membuat stres berkurang dan risiko tekanan darah tinggi juga rendah, termasuk ketegangan dan migren.

4. Meningkatkan konsentrasi
Pasangan yang penuh kasih dan selalu menunjukkan kepeduliannya memungkinkan Anda lebih bersemangat mengerjakan tugas-tugas saat berada di tempat kerja. Hal ini memungkinkan Anda berkonsentrasi pada pekerjaan Anda dan dengan demikian meningkatkan kinerja Anda.

Supported By http://adrianputraraka.blogspot.com/

RAHASIA WANITA YANG TIDAK BOLEH DIBACA OLEH WANITA

motivasi
Rahasia Wanita. Memang tidak ada yang mengetahui apa isi hati setiap wanita. Apalagi isi hati kaum Wanita terkadang sulit untuk diterka. Terkadang ingin A tapi besoknya bisa berubah jadi B. Bagaimana dengan rahasia-rahasia wanita yang ada dalam hati, berikut rahasianya :

1. Bila seorang wanita mengatakan dia sedang bersedih, tetapi dia tidak meneteskan air mata, itu berarti dia sedang menangis di dalam hatinya.

2. Bila dia tidak menghiraukan kamu setelah kamu menyakiti hatinya, lebih baik kamu beri dia waktu untuk menenangkan hatinya sebelum kamu menegur dengan ucapan maaf.

3. Wanita sulit untuk mencari sesuatu yang dia benci tentang orang yang paling dia sayang (karena itu banyak wanita yang patah hati bila hubungannya putus di tengah jalan).

4. Jika sorang wanita jatuh cinta dengan seorang lelaki, lelaki itu akan sentiasa ada di pikirannya walaupun ketika dia sedang dengan teman-teman lelakinya lain.

5. Bila lelaki yang dia cintai merenung tajam ke dalam matanya, dia akan cair seperti coklat!

6. Wanita memang menyukai pujian tetapi selalu tidak tahu cara menerima pujian.

7. Jika kamu tidak suka dengan gadis yang menyukai kamu setengah mati, tolak cintanya dengan lembut, jangan kasar karena ada satu semangat dalam diri wanita yang kamu tak akan tahu bila dia telah membuat keputusan, dia akan melakukan apa saja.

8. Jika seorang gadis sedang menjauhkan diri darimu setelah kamu tolak cintanya, biarkan dia untuk seketika. Jika kamu masih ingin menganggap dia seorang kawan, cobalah tegur dia perlahan-lahan.

9. Wanita suka meluahkan apa yang mereka rasa.
Musik, puisi, lukisan dan tulisan adalah cara termudah mereka meluahkan isi hati mereka.

10. Jangan sesekali beritahu kepada Wanita tentang apa yang membuat mereka langsung merasa tak berguna.

11. Bersikap terlalu serius bisa mematikan mood wanita.

12. Bila pertama kali lelaki yang dicintainya dalam diam memberikan respon positif, misalnya menghubunginya melalui telepon, si gadis akan bersikap seolah-olah tidak berminat, tetapi sebenarnya dia akan berteriak senang dan tak sampai sepuluh menit, semua teman-teman-nya akan tahu berita tersebut.

13. Sebuah senyuman memberi seribu arti bagi wanita. Jadi jangan senyum sembarangan kepada wanita.

14. Jika kamu menyukai sorang wanita, mulailah dengan persahabatan. Kemudian biarkan dia mengenalmu lebih dalam.

15. Jangan sesekali menebak apa yang dirasakannya. Tanya dia sendiri!

16. Kalau kamu masih mencari-cari cara yang paling romantis untuk memikat hati seorang gadis, bacalah buku-buku cinta.

17. Mantan pacarnya akan selalu ada di pikirannya tetapi lelaki yang dicintainya sekarang akan berada di tempat teristimewa di hatinya!

17. Satu ucapan ‘Hi’ saja sudah cukup menceriakan harinya.

18. Teman baiknya saja yang tahu apa yang sedang dia rasa dan lalui.

19. Wanita paling benci lelaki yang berbaik-baik dengan mereka semata-mata untuk menggaet kawan mereka yang paling cantik.

20. Cinta berarti kesetiaan, jujur dan kebahagiaan tanpa syarat.
Semua wanita menginginkan seorang lelaki yang dicintainya dengan sepenuh hati.

21. Senjata wanita adalah air mata!

22. Wanita suka jika sesekali orang yang disayanginya memberi surprise buatnya (hadiah, bunga atau sekadar kata-kata romantis). Merek akan terharu dan merasakan bahwa dirinya dicintai setulus hati. Dengan ini dia tak akan ragu-ragu terhadapmu.

23. Sebenarnya mudah mengambil hati wanita karena apa yang dia mau hanyalah perasaan dicintai dan disayangi sepenuh jiwa.

24. Sekadar renungan untuku, untukmu dan untuk kita semua dan tidak semesti 'benar semuanya' menurut admin... Semoga ada manfaat yang kita bisa kita ambil... insyaAllah.

Rasa Cinta dan Logika

Rasa dan Logika adalah sesuatu yng berbeda,..!! yang keduanya tidak mungkin bersama, dan dgn tujuan yg sama pula, juga tidak bisa dicampur adukan menjadi satu. Berbeda dgn fungsi yg berbeda pula. Bila tercampur, maka logika akan bingung, pusiing,..mengikuti Rasa, bila itu terjadi maka diri dan jiwa akan terpenjara oleh rasa dn logika akan menjadi terali bgi rasa, bila teralinya pecah/runtuh,..jatuhnya stres atau bisa jadi gila.

Logika adalah produk pola pikir manusia, masih berkenaan dgn hukum sebab dan akibat,...bagaimana dan mengapa, kok bisa, caranya bagaimana,..dn segala pertanyaan yg lainya. Setelah pertanyaan muncul,..maka logika akan merangkai-rangkai, tuk mencari cara dn jalan tuk sampai pada apa yg masuk dlm logika,.. inilah yg sering membuat jiwa kita tdk tenang sll gelisah dn lain sebagainya,.!! Segala pertanyaan yg tibul itu cermin dr kurang kautnya Iman kita. Bahwa sgl sesuatu ada di genggam-Nya.

Rasa adalah produk jiwa (hati),..jd apa yg dirasa didak bisa dimasukan dlm logika,..kenapa aku jatuh cinta, kenapa aku cemburu,.kenapa aku kangen, kenapa aku rindu,..semuanya tdk bisa dimasukan logika. Cinta, kangen, rindu,..itu adalah ada dgn sendiri-nya,..krn cinta, rindu dn kangen itu adalah anugrah dr-Nya. Dan Cinta, rindu dan kangen itu mempuyai jalan sendiri tuk mewujukan rasa itu menjadi satu,..jlnnya hny pasrah dgn apa yg dirasakan, ikhlas dgn segala rasa yg ada,..dan rela dn tulus memberikan rasa itu pada yg kita cinta dan rindu,..tanpa bertanya,.apa dan bagaimana,..tanpa menuntut apa" pula. Itulah jln cinta,..bila hal itu telah kita rasakan dn lakukan maka "demi masa" cinta itu sendiri yg mempertemukan dan berkumpul dgn siapa yg kita cinta dan damba."Seseorang akan berkumpul dgn orang yg dicintai-nya" Sabda Rasul. Sekarang cinta yg bagaiman yg membuat kita bertemu dn berkumpul, hny cinta yg tulus dn ridha dgn sgl rasa cinta yg ada,..tidak ada tuntutan dn pertanyaan apa dn bagaimana.

Maka nikmatilah, segala rasa cinta yag ada, dn berbahagilah nbila kita jatuh cinta,..nikmati dn jalani, tanpa bertanya dan meragukan sgl rasa yg ada. Bila kau ragukan, bagaimana dan apa mungkin,..maka rasa cinta itu akan jatuh dlm wilayah logika,..bila jatuh pada wilayah logika maka yg ada hny cinta "nafsu" belaka. Rasa cinta adalah bagaian dr rahasia-Nya,.maka berbahagialah wahai insan yg lg jatuh cinta (kepada-NYA),.!?.

Jumat, 14 Desember 2012

Sepenggal Mentari Jingga di Losari



Cerita Seks

Semilir angin mamiri Kota Daeng, Makassar, seakan membangkitkan lagi debaran-debaran yang makin terasa bergejolak di dadaku. Raut wajah datar menatap mentari yang makin tenggelam. Seiring dengan terbayang kembalinya sebuah kejadian yang tentu saja masih segar dalam ingatan. Dua minggu lalu. Andai saja waktu bisa berulang. Tapi tidak! Waktu terus berlalu membawa kejadian demi kejadian.
Seperti sore-sore sebelumnya, duduk terpaku menatap mentari saat-saat akhir menjelang malam. Warna jingga yang menerawang jatuh ke pangkuan senja yang kian menawan. Kesendirianku beberapa hari ini menciptakan lamunan-lamunan indah dan menempati hampir seluruh ruang dalam benakku. Seiring jatuhnya mentari ke kaki langit ufuk barat sana, semakin terasa nuansa lain yang mendesir di pelataran khayalku.

Lita, seorang yang baru kukenal kira-kira akhir April kemarin di salah satu mall yang ada di kota ini. Perawakan wajah datar, sederhana, dengan body yang lumayan aduhai. Tinggi 169 cm dengan berat 57 kg. Kulit sawo matang, layaknya orang kebanyakan. Potongan rambut pendek, sangat serasi dengan wajah dan postur tubuhnya yang langsing, seksi. Lita, umurnya kira-kira 32 tahun, seorang pegawai PNS, di salah satu instansi yang ada di daerah ini. Dari perkenalan yang tak sengaja itu, akhirnya kemudian berbuntut dengan janji untuk bertemu lagi setelah dia memberikan nomor telepon kantornya untuk kemudian kami pun berpisah.

Bermula dari telepon-teleponan ke kantornya, tentu saja saat jam kantor. Akhirnya suatu hari, kira-kira 5 hari setelah pertemuan itu. Tepatnya hari Sabtu, setahuku, hari Sabtu jam kantor pegawai hanya sampai jam 12:00 siang. Janji bertemu di sebuah restorant fast food di sebuah mall yang terletak tidak jauh dari rumah dinas gubernur. Dan sesuai janji, jam 12:45 WITA, Lita muncul dengan seorang teman wanita. Kalau kutaksir umur teman Lita itu, kira-kira sebaya dengan Lita, 32 tahun, karena garis wajah yang tidak beda jauh dengan Lita. Seorang wanita berperawakan manis, kulit putih, menurut dugaanku dia dari utara, Manado (maaf) mungkin.

Entahlah, karena sepanjang pertemuan dengan Lita dan temannya itu, aku tak pernah menanyakan asal usulnya. Hanya sempat menanyakan namanya, Linda. Lita yang dari pengamatanku selama pertemuan itu, perkiraanku, Lita menggunakan bra berukuran 36 dan Linda menggunakan bra berukuran 34. Tinggi Linda pun sedikit di bawah Lita. Hanya saja rambut Linda yang sepunggung membuat dia kelihatan lebih asyik. Saat itu, kedua teman baruku itu masih menggunakan pakaian kantor, seragam coklat.

Hingga selesai makan di restoran fast food tersebut, aku diajak ke rumah Linda. Sesuai dengan permintaan Linda yang minta tolong untuk membetulkan VCD-nya yang tidak bisa di on. Dengan taxi kami pun berangkat bertiga ke rumah Linda yang ternyata agak jauh dari tempat kami bertemu tadi. Di sebuah perumahan di kawasan utara kota Makassar. Setelah kira-kira setengah jam di taxi, akhirnya sampai ke rumah Linda. Turun dari taxi kuperhatikan rumah tersebut kosong. Dan setelah kutanyakan pada Linda, katanya memang dia tinggal sendiri. Padahal menurut perkiraanku, Linda ini sudah bersuami. Lain halnya dengan Lita yang memang sejak pertemuan pertama kami sudah aku tahu kalau dia sudah berkeluarga dan mempunyai seorang anak perempuan sudah kelas 6 SD.

Mereka mempersilakan aku duduk, sementara Lita dan Linda, katanya, akan mengganti pakaian dulu. Sambil memperlihatkan VCD-nya, Linda masuk kamar disusul Lita. Dari dalam kamar terdengar Linda memintaku untuk melihat-lihat peralatan VCD tersebut yang berada satu tempat dengan televisi. Setelah kuperiksa, ternyata kabel powernya putus. Tidak lama kemudian Lita sudah berdiri di sampingku. Sesaat kulirik dia, Lita menggunakan sebuah daster, umumnya wanita, menggunakan daster saat sudah berada di rumah. Hanya saja yang ada lain dari penglihatanku saat itu, Lita sepertinya tidak menggunakan bra. Meski tak tampak begitu jelas putingnya karena dasternya berwarna gelap, biru tua. Yang lebih membuat aku tak bisa berkonsentrasi lagi adalah ternyata daster tersebut pendek. Hanya setelah paha. Dapat dibayangkan, postur tinggi 169 cm dengan daster pendek setengah paha dan porsi tubuh yang padat, tentu saja hal ini membuat debaran yang lain. Berdesir, rasanya.


Aku terkesima saat itu. Lita ternyata memperhatikan tingkahku yang mulai agak gelisah. Dia mendehem dan kemudian tersenyum saja untuk akhirnya dia duduk di tempatku duduk tadi. Alamak, itu paha makin terlihat jelas. Aku semakin salah tingkah. Setelah selesai menyambung kabel tersebut, aku bertanya ke Lita kenapa tidak pulang ke rumahnya. Dia malah tertawa kecil sambil menjawab bahwa suaminya sedang ada tugas ke daerah dan anaknya di rumah ditemani adiknya.

Kucoba terus menenangkan perasaan yang kian tak karuan. Aku berhasil, sesaat kemudian kunyalakan TV dan VCD, kuraih disk yang ada di dekat TV. Ternyata memang cuma masalah kabel. VCD tersebut sudah berfungi dengan baik. Tapi tanpa sengaja, ternyata VCD tersebut sebuah VCD XXX. Saat aku akan mematikan TV dan VCD tersebut, tanganku ditepis Linda yang dari ruang tengah membawa tiga gelas minuman sirup. Katanya biar saja, sambil meleparkan senyuman ke arah Lita. Paling tidak senyuman itu aku tahu maksudnya. Upss...! Ada apa ini, tanyaku dalam hati sejenak hingga sesaat kemudian aku sudah sadar maksud semua ini. Baiklah sambutku lagi dalam hati, aku akan ladeni permainan ini.

Kuperhatikan Linda dengan menggunakan baju kaos yang sangat pendek hingga pusarnya kelihatan. Dan tampak jelas puting Linda menyembul dari balik kaos putih tersebut. Sengaja, begitu bisikku dalam hati. Linda mengenakan celana pendek yang juga berwarna putih tapi tipis. Hingga tampak samar CD hitam yang dia kenakan. Itu terlihat jelas ketika Linda hendak menyimpan nampan di meja dekat TV. Sementara Lita saat itu duduk dalam posisi yang sangat menantang, kaki di kangkang dengan tangan kirinya sudah mengusap-usap selangkangannya. Gila, jeritku dalam hati, berani sekali perempuan ini. Dan kenapa pula dia tidak malu padaku.

Tanpa kusadari, ternyata sesuatu yang tegang tengah menyembul dari balik celana kain yang kukenakan. Linda memperhatikan hal itu, hingga saat kembali kutatap Linda, dia tersenyum dan kemudian melirik ke arah selangkanganku. Hal itu membuatku salah tingkah, tapi kemudian kuacuhkan. Biar saja, toh mereka juga saat ini lagi terangsang, pikirku. Tapi ternyata, keberanianku hanya sebatas khayalanku saja. Toh sesaat kemudian posisi duduk kuperbaiki, rasanya aku masih malu dengan tonjolan di celanaku. Dengan wajah yang masih merah malu, aku menunduk. Tapi tentu saja aku tetap mencuri pandang bergantian ke kedua wanita itu secara bergantian.

http://senthod1986.blogspot.com/2012/09/dihari-pertama-masuk-sma.html

Entahlah, kedengarannya adegan di layar TV itu sedang hot-hotnya, karena terdengar erangan-erangan yang makin membuatku terangsang. Tapi aku kurang begitu memperhatikan adegan di TV itu. Yang ada dalam ruang pikiranku saat itu hanyalah, kedua wanita yang makin hot ini. Yang lebih mengagetkan lagi, sejurus kemudian, Linda telah membuka semua pakaiannya, telanjang bulat. Dan... wow... rambut yang lebat di selangkangannya, sangat menantang hasratku sebagai laki-laki. Tapi sekali lagi, hasrat itu aku harus terbendung dengan ketidakberanianku.

Saat kumenoleh ke arah Lita, hah... dia pun sudah mulai membuka satu persatu pakaian yang dia kenakan. Kedua wanita ini tanpa busana. Hah... rasanya nafasku kian memburu. Entah bagaimana lagi harus kuatur, tapi tetap saja aku terengah-engah. Hingga kucoba menenangkan diri, 1 detik, 2 detik... 9 detik dan kira-kira 10 detik... dan aku pun berhasil... aku berhasil mengatasinya. Tapi ternyata pada saat itu, Lita dan Linda sudah duduk di sebelah kiri dan kananku. Dan yang lebih membuatku tambah gugup adalah ternyata kancing celana dan bajuku sudah terlepas. Sempat terbetik dalam hatiku, ke mana saja aku dan apa pula ini? Pertanyaan yang terlintas dalam benakku, menjadi basi dalam waktu yang kurang dari beberapa detik.

Sementara aku masih dalam ketidakberdayaan gerak, terpaku, Lita telah mengulum batanganku yang ternyata sudah tegang. Dan pada saat yang lain, Linda dengan ganas dan bertubi-tubi menciumi dadaku. Syaraf normalku rasanya tidak berkerja, entahlah, tanganku yang berada dalam bimbingan tangan Linda mengarahkan dan menuntunnya mengusap-usap selangkangannya. Licin. Masih saja aku dalam ketidakberdayaan gerak yang memakuku dalam nuansa birahi.

Kesadaranku bangkit pada saat di mana aku bukan menjadi diriku lagi, seperti sebuah perintah yang menggelegar, saat syarafku menggerakkan birahiku. Aku pun mulai bereaksi, tapi keadaanku dalam posisi yang kalah. Aku telah ditelanjangi mereka. Tapi belum terlambat untuk memberikan perlawanan. Tangan yang tadinya dituntun Linda ke selangkangannya, kini dengan lincah dan lihai mempermainkan daerah terlarangnya yang di kelilingi rambut yang hitam.

Batanganku yang dalam kuluman menghentak-hentak menikmati lincahnya lidah Lita yang mengisap dan menelusuri seluruh permukaan kepala batanganku. Tapi hal ini tidak bertahan lama, sepertinya mereka telah sepakat sebelumnya, posisi mereka berganti. Kini Lita yang mengulum kemaluanku, dan Linda yang memintaku mengelus-elus selangkangannya. Bukan itu saja, bahkan Lita menuntun jari tengah tangan kiriku untuk memasukkannya ke dalam lubang kemaluannya. Wow... basah dan licin yang membuat tidak ada halangan apa-apa hingga jari tengah kiriku kugerakkan keluar dan masuk di lubang kemaluan Lita. Linda yang bagai kesetanan terus menggerakkan kepalanya, maju dan mundur, hingga kenikmatan hisapan sungguh kian terasa. Aku bukan pemain seks yang hebat, juga bukan menjajal kemaluan wanita yang hebat, aku hanya laki-laki kebanyakan. Selama ini kehidupan seksualku biasa saja, boleh dibilang, tanpa pengalaman. Ini yang pertama dan mungkin yang paling liar.

Senja tentu saja telah berubah malam, matahari telah betul-betul hilang dalam dekapan malam. Dan yang terlihat kini hanyalah burung-burung malam yang terbang mencari cintanya di kegelapan malam. Suasana Losari makin marak. Sepanjang cakrawalaku, terlihat lampu-lampu yang terpasang di gerobak para penjual mulai menerangi sekelilingnya. Suasana hatiku seperti tersentak saat sebuah piring dari gerobak sebelah jatuh dan pecah. Suara gemerincing beling ini mengingatkanku kembali pada suasana di mana birahiku kian berani melangkahkan keinginannya sendiri. Linda dan Lita, yah... suasana saat itu makin melarutkan kami dalam adegan seksual yang sangat luar biasa.

Linda yang terbaring di ranjang dengan sprei warna pink dengan posisi kaki di tekuk dan di kangkang melebar. Hingga liang kemaluannya menganga dan siap menerima masuknya batanganku. Sekali lagi tanpa susah payah kumasukkan. Amblas... kubiarkan sejenak merasakan hangatnya kemaluan Linda untuk kemudian mulai kugerakkan perlahan, batanganku tenggelam dan tenggelam dalam liang kemaluan Linda. Untuk sejurus kemudian Lita dengan posisi menungging, liang kemaluannya menganga persis di depan wajahku. Ahh... aroma yang lain. Ahh... inikah aroma kemaluan wanita itu yang selama ini hanya kuketahui dari cerita teman-temanku? Pertanyaan yang terjawab dengan sendirinya.

Aku kurang begitu tahu maksud Lita, tapi karena dia memintaku menjilat, maka tanpa pikir panjang, lidahku pun kujulurkan dan mulai mempermainkan bibir kemaluan (yang menurut cerita temanku, bibir kemaluan itu klitoris namanya). Lita menggeliat-geliat menyeiramakan jilatan-jilatanku dengan goyangan pantatnya. Sementara Linda yang kian terengah-engah merasakan goyangan-goyangan pinggulku, yang merasakan tenggelamnya batanganku dalam kemaluannya kian mengerang. Andai saja Lita sebelum adegan bersetubuh ini tidak mengoleskan sesuatu (minyak) ke batanganku, mungkin sudah sejak dari tadi maniku sudah keluar, dan tentunya aku sudah terkulai. Bagaimana tidak, menurutku kedua wanita ini mempunyai kelainan seks, maniak kah? Entahlah, tidak begitu menjadi pikiran dalam benakku. Hanya kenikmatan-kenikmatan yang silih berganti dari kedua wanita ini yang menjadi konsentrasiku.

Pada saat aku hendak mencapai puncak kenikmatan, orgasme, tiba-tiba suara-suara pecah piring membuyarkan aktifitas seksual kami. Lita yang kujilat selangkangannya menarik tubuhnya ke depan dan beranjak duduk. Linda yang tengah mengerang-erang tiba-tiba diam dan membelalakkan matanya. Aku sendiri setengah melompat ke tepi ranjang dan kemudian berdiri dengan terlebih dahulu melilitkan kain di pinggangku.

Sial, setelah aku cermati sumber suara itu, ternyata dari belakang. Dari dapur, seekor kucing yang sedang asyik menyantap sisa makanan (mungkin makanan bekas pagi tadi). Dan setelah aku sampaikan pada kedua wanita itu kalau itu hanya seekor kucing yang lagi membongkar dapur, spontan kami tertawa. Saling berpandangan lucu.

Lamunanku tersentak derai tawa 4 orang cewek yang sedang cekikikan dengan guyonan mereka. Nafas kutarik dalam-dalam dan perlahan kuhembuskan keluar. Matahari ternyata sudah tenggelam. Hanya bias rona jingganya yang menyisakan rasa sejuk dan tentram. Belum terkikis ingatan pada kejadian adegan demi adegan hangat yang terjadi. Hmm... sebentar lagi sore akan berakhir berganti malam.

Sebias senyuman di sudut bibirku. Lucu memang. Tapi juga kaget. Dasar kucing. Hah.. Lita, Linda. Angin apa yang membawa kita bertemu. Dan entah kenapa aku ikut dalam birahi berani kalian. Bunyi jilatan pada kemaluan Lita membuat Linda yang terbaring bangkit bangun dan memperhatikanku yang sedang melakukan itu. Seringai Linda yang penuh nafsu seperti berbisik, dia pun ingin merasakan hal yang sama. Dengan sedikit isyarat, Linda membaringkan tubuhnya di sisi Lita yang sedang menggeliat menikmati jilatanku pada bibir kemaluannya. Kaki Linda terbuka lebar, dan merekahlah liang kenikmatan itu. Sesaat setelah itu, Linda pun tengah merasakan asyiknya jilatan-jilatanku pada kemaluannya.

http://senthod1986.blogspot.com/2012/09/dihari-pertama-masuk-sma.html

Tangan Linda tanpa kendali meremas buah dadanya sendiri. Lita, hanya terbaring membentangkan tangannya ke atas kepalanya. Nafasnya sekali-sekali terengah-engah. Tapi tanganku yang kiri tak membiarkan kemaluan Lita kesepian tanpa kenikmatan. Becek, kurasakan bibir kemaluan Lita yang menggeliat-geliat. Sejurus setelah itu, batanganku kembali bangkit dari istirahatnya. Tegang. Kedua kaki Linda kutarik ke tepian ranjang, dan langsung batanganku kumasukkan ke dalam lubang itu. Linda melirik ke kami. Tersenyum. Aku tahu arti senyum itu, ingin. Tanpa banyak aktivitas lain, Linda hanya menggoyangkan pinggulnya ke kanan dan ke kiri. Dan dalam posisi kuda-kuda dengan kaki kukangkang, batanganku tepat pada posisi yang sangat bagus untuk terus menggoyang dan menggoyang maju dan mundur.

Tidak lama kemudian, terasa tubuh Linda menegang, aku tahu itu, Linda hendak orgasme, hal ini membuatku terus mempercepat goyangan. Erangan Linda kian menjadi. Ughh... Pada saat yang tepat, batanganku kutekan dalam-dalam. Hal ini disambut dengan dekapan erat Linda sambil mendaratkan ciumannya di bibirku. Agak lama dia melakukan itu, mungkin 10 detik, entahlah. Dan akhirnya terkulai lemas terbaring melentang di ranjang.

Lita yang memperhatikan kami dengan baik, mengambil posisi menungging. Kaki yang di kangkang, membuat lebar rekahnya lubang di selangkangannya. Basah. Tak ada aba-aba. Batanganku yang masih tegang, belum orgasme, segera kumasukkan ke liang kemaluan Lita. Batangan itu masih sangat basah oleh cairan kemaluan Linda barusan. Tak perduli, siapa yang perduli, lalu batangan itu pun dengan leluasa memasuki lubang kenikmatan. Lita memang sangat menyukai posisi doggy ini, itu pengakuannya. Entahlah, ternyata memang dosa tak memperdulikan lagi sebuah pemikiran. Dan peluh terus saja mengalir membasahi altar persembahan nista. Tak terpikirkan sebuah atau setumpuk penyesalan. Hanya terjadi dan terjadi. Hingga pada suatu titik dimana kuasa tak lagi mampu dan hasrat telah terpenuhi, ingin yang tercapai dan tenaga yang sudah terkulai lemas. Kami bertiga terhempas terbaring di atas ranjang itu. Kusut. Lemas. Tapi, terpuaskan.

Dan malam, kini mengantar sepenggal jingga yang tersisa di pelupuk barat sana. Seperti juga telah tersisakannya penyesalan setelah kejadian itu. Hanya sepi yang membahana dalam rongga memori tentang adegan gila itu. Asmara memang kadang berarti lain. Atau kadang membisukan norma. Jingga yang tertinggal memaksaku beranjak hendak pulang. Dan pantai ini menjadi tempat kuhanyutkannya keinginan-keinginan liar. Hingga... Saat HP-ku berdering, dan sebuah nama yang tertera di displaynya, Linda.

Hening sesaat dalam deringan itu. Aku berpikir sejenak. Haruskah? Entahlah, aku hanya diam menyaksikan dan mendengarkan deringan demi deringan. Hingga terputus. Hening kembali. Artinya, biarkan saja Linda dan Lita lewat, walau telah menyisihkan setumpuk kejadian, adegan, dan banyak lagi hal menjadi bagian dari penyesalan

Siswi Sekolah Paling Imut dan Seksi Se-Dunia!!



Foto Siswi Sekolah Paling Imut dan Seksi
Very Cute Pictures - Back to school with Ryu Ji Hye

Sumpah!! Siswi Sekolah Paling Imut dan Seksi Se-Dunia!!
Model Korea satu ini imut banget..cantik..
Namanya  Ryu Ji Hye..
Kalo punya temen sekelas kayak gini agan pasti rajin ke sekolah...
Neh gan foto-foto imut


Very Cute Pictures - Back to school with Ryu Ji Hye

Very Cute Pictures - Back to school with Ryu Ji Hye

Very Cute Pictures - Back to school with Ryu Ji Hye

Very Cute Pictures - Back to school with Ryu Ji Hye
Very Cute Pictures - Back to school with Ryu Ji Hye

Very Cute Pictures - Back to school with Ryu Ji Hye

Very Cute Pictures - Back to school with Ryu Ji Hye

Very Cute Pictures - Back to school with Ryu Ji Hye

Very Cute Pictures - Back to school with Ryu Ji Hye
Very Cute Pictures - Back to school with Ryu Ji Hye

Very Cute Pictures - Back to school with Ryu Ji Hye

Very Cute Pictures - Back to school with Ryu Ji Hye

Very Cute Pictures - Back to school with Ryu Ji Hye

PENGALAMAN PERTAMAKU DENGAN CINDY


 Cerita Seks Dewasa Ngentot Dengan Cindy

Pertemanan akrabku dengan Cindy karena ia adalah cucu dari ibu kostku. Cindy lebih tua 2 tahun dan dia anak Surabaya, sedang kuliah di Bandung hanya beda kampus denganku. Yang aku tahu, kedua orangtuanya sudah pisah ranjang selama dua tahun (tapi tidak bercerai) dan Cindy ikut tinggal bersama neneknya (ibu kostku) ketika ia masuk kuliah. Mungkin terlalu panjang kalo kuceritakan bagaimana prosesnya hingga kami berpacaran. Aku beruntung punya cewek seperti dia yang wajahnya sangat cantik (pernah dia ditawarin untuk menjadi model), segala yang diidamkan pria melekat pada dia. Kulitnya yang putih, hidung bangir, matanya yang indah dan bening, rambut ikal serta tubuhnya yang sexy padat.. Aku juga nggak tahu kenapa ibu kost menerimaku untuk nge-kost dirumahnya padahal yang kost di rumahnya adalah cewek semua. Mungkin karena ngeliat tampangku seperti orang baik-baik kali ya (hehehe)…
cerita sex,cerita dewasa,cerita mesum,cerita ngentot
Pada awal kami berpacaran, Cindy termasuk pelit untuk urusan mesra-mesraan. Jangankan untuk berciuman, minta pegang tangannya saja susahnya minta ampun, ga terbayang deh untuk bisa ngentot dia hehehe… ! Padahal aku termasuk orang yang hypersex, dan aku sering kali melakukan onani untuk melampiaskan nafsu seksku, hingga sekarang. Aku bisa melakukan onani sampai tiga kali sehari. Setiap kali fantasi dan gairah seksku datang, pasti kulakukan kebiasaan jelekku itu. Entah dikamar mandi menggunakan sabun, sambil nonton VCD porno dan seringnya sambil tiduran telungkup di atas kasur sambil kugesek-gesekkan penisku. Aku merasakan nikmat setiap orgasme onani. Back to story, sejak aku dan Cindy resmi jadian, baru dua minggu kemudian dia mau kucium pipinya. Itu pun setelah melalui perdebatan yang panjang, akhirnya ia mau juga kucium pipinya yang mulus itu, dan aku selalu ingin merasakan dan mengecup lagi sejak saat itu.

Hingga pada suatu malam, ketika waktu menunjukkan pukul setengah sepuluh, aku, Cindy dan Desi (anak kost yang lain) masih asyik menonton TV di ruang tengah. Sementara ibu kostku serta 3 anak kost yang lain sudah pergi tidur. Kami bertiga duduk diatas permadani yang terhampar di ruang tengah. Desi duduk di depan sementara aku dan Cindy duduk agak jauh dibelakangnya. Lampu neon yang menyinari ruangan selalu kami matikan kalau sedang menonton TV. Biar tidak silau kena mata maksudnya. Atau mungkin juga demi menghemat listrik. Yang jelas, cahaya dari TV agak begitu samar dan remang-remang. Desi masih asyik menonton dan Cindy yang disampingku saat itu hanya mengenakan kaos ketat dan rok mini matanya masih konsen menonton film tersebut. Sesekali saat pandangan Desi tertuju pada TV, tanganku iseng-iseng memeluk pinggang Cindy. Entah Cindy terlalu memperhatikan film hingga tangannya tidak menepis saat tanganku memeluk tubuhnya yang padat. Dia malah memegang rambutku, dan membiarkan kepalaku bersandar di pundaknya. Terkadang kalo pas iklan, Cindy pura-pura menepiskan tanganku agar perbuatanku tidak dilihat Desi. Dan saat film diputar lagi, kulingkarkan tanganku kembali.

“I love you, honey….” Bisikku di telinganya.
Cindy menoleh ke arahku dan tanpa sepengetahuan Desi, ia mendaratkan ciumannya ke pipiku. Oh my God, baru pertama kali aku dicium seorang cewek, tanpa aku minta pula. Situasi seperti ini tiba-tiba membuat pikiranku jadi ngeres apalagi saat Cindy meremas tanganku yang saat itu masih melingkar di pinggangnya, dan matanya yang sayu sekilas menoleh ke arah Desi yang masih nongkrong di depan TV. Aman, pikirku.Apalagi ditambah ruangan yang hanya mengandalkan dari cahaya Tv, maka sesekali tanganku meremas payudara Cindy. Cindy menggelinjang, sesekali menahan nafas. Lutut kanannya ditekuk, hingga saat tangan kiriku masuk ke dalam daster bagian bawah yang agak terbuka dari tadi, sama sekali tidak diketahui Desi. Mungkin ia konsen dengan film, atau mungkin juga ia sudah ngantuk karena kulihat dari tadi sesekali ia mengangguk seperti orang ketiduran.

Ciumanku kini sedikit menggelora, menelusuri leher Cindy yang putih mulus sementara tangan kiriku menggesek-gesekkan perlahan vagina Cindy yang masih terbungkus celana dalam. Ia mendesah dan mukanya mendongak ke atas saat kurasakan celana dalamnya mulai basah dan hangat. Mungkin ia merasakan kenikmatan, pikirku.Tanganku yang mulai basah oleh cairan vagina Cindy buru-buru kutarik dari dalam roknya, ketika tiba-tiba Desi bangkit dan melihat ke arah kami berdua. Kami bersikap seolah sedang konsen nonton juga.
“Aku ngantuk. Tidur duluan ya….. nih remote-nya!” ujar Desi sambil menyerahkan remote TV pada Cindy.
Desi kemudian masuk ke kamarnya dan mengunci pintu dari dalam. Aku yang tadi agak gugup, bersorak girang ketika Desi hanya pamitan mau tidur. Aku pikir dia setidaknya mengetahui perbuatanku dengan Cindy. Bisa mati aku. Cindy yang sejak tadi diam (mungkin karena gugup juga) matanya kini tertuju pada TV. Aku tahu dia juga pura-pura nonton, maka saat tubuhnya kupeluk dan bibirnya kucium dia malah membalas ciumanku.
“Kita jangan disini Say, nanti ketahuan….” Bisiknya diantara ciuman yang menggelora.
Segera kubimbing tangan Cindy bangkit, setelah mematikan TV dan mengunci kamar Cindy, kuajak dia ke kamar sebelah yang kosong. Disini tempatnya aman karena setiap yang akan masuk ke kamar ini harus lewat pintu belakang atau depan. Jalan kami berjingkat supaya orang lain yang telah tertidur tidak mendengar langkah-langkah kami atau ketika kami membuka dan menutup kunci dan pintu kamar tengah dengan perlahan.

- Setelah kukunci dari dalam dan kunyalakan lampu kamar kuhampiri Cindy yang telah duduk di tepi ranjang.
“Aku cinta kamu, Cindy…..” ujarku ketika aku telah duduk disampingnya.
Mata Cindy menatapku lekat.. Sejenak kulumat bibirnya perlahan dan Cindy pun membalas membuat lidah kami saling beradu. Nafas kami kembali makin memburu menahan rangsangan yang kian menggelora. Desahan bibirnya yang tipis makin mengundang birahi dan nafsuku. Kuturunkan ciumanku ke lehernya dan tangannya menarik rambutku. Nafasnya mendesah. Aku tahu dia sudah terangsang, lalu kulepaskan kaosnya. Payudaranya yang padat berisi ditutupi BH berwarna merah tua. Betapa putih kulitnya, mulus tak ada cacat. Kemudian bibir kami pun berciuman kembali sementara tanganku sibuk melepaskan tali pengikat BH, dan sesaat kemudian kedua payudaranya yang telah mengeras itu kini tanpa ditutupi kain sehelai pun.

Kuusap kedua putingnya, dan Cindy pun tersenyum manja.
“Ayo Yan, lakukanlah….” Ujarnya.
Tak kusia-siakan kesempatan ini, dan mulai kujilati payudaranya bergantian. Sementara tangan Cindy membantu tanganku melepaskan kemeja yang masih kukenakan. Kukecup putingnya hingga dadanya basah mengkilap. Betapa beruntungnya aku bisa menikmati semua yang ada ditubuhnya. Tangan kananku yang nakal mulai merambah turun masuk ke dalam roknya, dan kugesek-gesekkan pelan di bibir vaginanya. Cindy menggelinjang menahan nikmat, sesekali tangannya juga ikut digesek-gesekkan kesekitar vaginanya sendiri.

Bibirnya mendesah menahan kenikmatan. Matanya terpejam, Sebentar kemudian vaginanya mulai sedit basah. Dan kami pun mulai melepaskan celana kami masing-masing hingga tubuh kami benar-benar polos. Betapa indahnya tubuh Cindy, apalagi ketika kulihat vaginanya yang terselip diantara kedua selangkangannya yang putih mulus.
“Wah.. punyamu oke Cindy, Ok’s banget…” ujarku terpana
Begitu mulus memang,ditambah dengan bulu-bulu lebat disekitar bagian sensitifnya.
“Burungmu juga besar dan bertenaga. Aku suka Yan….” Balasnya sambil tangannya mencubit pelan kemaluanku yang sudah tegak dari tadi.
“Come on Honey….” Pintanya menggoda.

Aku tahu Cindy sudah begitu terangsang maka kemudian kusuruh Cindy berbaring di atas kasur. Dan aku baringkan tubuhku terbalik, kepalaku berada di kakinya dan sebaliknya(posisi 69). Kucium ujung kakinya pelan dan kemudian ciumanku menuju hutan lebat yang ada diantara kedua selangkangannya. Kukecup pelan bibir vaginanya yang sudah basah, kujilat klitorisnya sementara mulut Cindy sibuk mengocok-ngocok kemaluanku. Bibir vaginanya yang merah itu kulumat habis tak tersisa. Ehm, betapa nikmatnya punyamu Cindy, pikirku. Ciumanku terus menikmati klitoris Cindy, hingga sekitar vaginanya makin basah oleh cairan yang keluar dari vaginanya.

Kedua jari tanganku aku coba masukkan lubang vaginanya dan kurasakan nafas Cindy mendesah pelan ketika jariku kutekan keluar masuk.
“Ahh… nikmat Yannn…ahhhh…” erangnya.
Kugesek-gesekkan kedua jariku diantara bibir klitorisnya dan Cindy makin menahan nikmat. Selang 5 menit kemudian kuhentikan gesekkan tanganku, dan kulihat Cindy sedikit kecewa ketika aku menghentikan permainan jariku.
“Jangan sedih Say, aku masih punya permainan yang menarik, okay?”
“Oke. Sekarang aku yang mengatur permainan ya? ujarnya.
Aku mengangguk.Jujur saja, aku lebih suka kalau cewek yang agresif.Cindy pun bangkit, dan sementara tubuhku masih terbaring di atas kasur.
“Aku di atas, kamu dibawah, okay? Tapi kamu jangan nusuk dulu ya Say?”
Tanpa menunggu jawabanku tubuh Cindy menindih tubuhku dan tangan kanannnya membimbing penisku yang telah berdiri tegak sejak tadi dan blessss…….ah,Cindy merasa bahagia saat seluruh penisku menembus vaginanya dan terus masuk dan masuk menuju lubang kenikmatan yang paling dalam. Dia mengoyang-goyangkan pantatnya dan sesekali gerakannya memutar, bergerak mundur maju membuat penisku yang tertanam bergerak bebas menikmati ruang dalam “gua”-nya.

Cindy mendesah setiap kali pantatnya turun naik, merasakan peraduan dua senjata yang telah terbenam di dalam surga.Tanganku meremas kedua payudara Cindy yang tadi terus menggelayut manja. Rambutnya dibiarkan tergerai diterpa angin dingin yang terselip diantara kehangatan malam yang kami rasakan saat ini. Kubiarkan Cindy terus menikmati permainan ini. Saat dia asyik dengan permainannya kulingkarkan tanganku dipinggangnya dan kuangkat badanku yang terbaring sejak tadi kemudian lidah kami pun beradu kembali.
“Andainya kita terus bersama seperti ini, betapa bahagianya hidupku ini Cindy ” bisikku pelan
“Aku juga, dan ku berharap kita selalu bersama selamanya..”

Sepuluh menit berlalu, kulihat gesekan pinggang Cindy mulai lemah. Aku tahu kalau dia mulai kecapekan dan aku yang mengambil inisiatif serangan. Kutekan naik turun pinggangku, sementara Cindy tetap bertahan diam. Dan suara cep-clep-clep… setiap kali penisku keluar masuk vaginanya.
“Ahh terusss Yannnnn….terusss…nikmattttt…ahh…ahhhh….” hanya kalimat itu yang keluar dari mulut Cindy, dan aku pun makin menggencarkan seranganku.
Ingin kulibas habis semua yang ada dalam vaginanya. Suara ranjang berderit, menambah hot permainan yang sedang kami lakukan. Kutarik tubuh Cindy tanpa melepaskan penisku yang sedang berlabuh dalam vaginanya dan kusuruh dia berdiri agar kami melakukan gerakan sex sambil berdiri.
“Kamu punya banyak style ya say?” katanya menggoda.
“Iya dong, demi kepuasan kamu juga” jawabku sambil mulai menggesek-gesekan pebisku kembali.
“Ahh teruss…terusss……” desah Cindy ketika penisku berulang kali menerobos vaginanya.

Kupeluk tubuh Cindy erat sementara jari tangan kirinya membelai lembut bulu-bulu vaginanya, dan sesekali membantu penisku masuk kembali setiap kali terlepas. Keringat membasahi tubuh kami. Lehernya yang mulus kucium pelan, sementara nafas kami mulai berdegup kencang.
“Yan, keteteran nih, mau klimaks. Jangan curang dong….”
“Oke, tahan dulu Cindy” dan kucabut batang penisku yang telah basah sejak tadi.
Kusuruh Cindy nungging di ranjang, sementara tanganku mengarahkan penisku yang telah siap masuk kembali. Dan kumasukkan sedikit demi sedikit hingga penisku ambles semua ke dalam surga yang nikmat.
“Ah…tekan Yan…enaaaakkkkk…terusssss Yannn….” Erangnya manja setiap kali penisku menari-nari di dalam vaginanya.
Tanganku memegang pinggangnya agar gerakanku teratur dan penisku tidak terlepas,.
“Ohh…nikmat sekali Yan….teruss….terusss……” desahnya.
Betapa nikmatnya saat-saat seperti ini…dan terus kuulang sementara mulut kami mendesah merasakan kenikmatan yang teramat sangat setiap kali penisku mempermaikan vaginanya.
“Yan….aku mo keluar nih…..udah ngga tahan….ahhh….ahhhh….” ujar Cindy tiba-tiba.
“Tahan Cin, aku juga hampir sampai….” aku menekan-nekan penisku kian cepat,sehingga suara ranjang ikut berderit cepat.
Dan kurasakan otot-otot penisku mengejang keras dan cairan spermaku berkumpul dalam satu titik.

“Aku keluar sekarang Cin….” penisku kucabut dari lubang vaginanya dan Cindypun seketika membalikkan badan dan menjulurkan lidahnya, mengocok-ngocok batang penisku yang kemerahan dan saat kurasakan aku tak mampu menahan lagi kutaruh penisku diantara kedua belah payudaranya dan kedua tangan Cindy pun menggesek-gesekkan payudaranya yang menjepit batang kemaluanku dan….croott…crooottt… spermaku jatuh disekitar dada dan lehernya Sebagian tumpah diatas sprei. Cindy menjilati penisku membersihkan sisa-sisa spermaku yang masih ada.
“Kamu ternyata kuat juga Say, aku hampir tak berdaya dihadapanmu” kubelai rambut Cindy yang sudak acak-acakan tak karuan.
“Aku juga ngga nyangka kamu sehebat ini Yan….”desahnya manja .

Waktu sudah menunjukkan setengah satu malam Dan setelah kami istirahat sekitar lima belas menit, kami memakai pakaian kami kembali dan membereskan tempat tidur yang sudah berantakan. Dan tak lama kemudian kami pun pergi tidur dikamar masing-masing melepaskan rasa lelah setelah kami ‘bermain” tadi.

Begitulah kisahku dengan Cindy, setiap hari kami selalu melakukannya setiap kali kami ingin dan ada kesempatan. Kami melakukannya di kamar sebelah kalau malam hari, kamar kostku, atau bahkan dikamar mandi (sambi mandi bareng disaat rumah kost kosong hanya ada kami berdua).

Hingga pada suatu hari Cindy harus pindah ke luar kota ikut kedua orang tuanya yang telah berbaikan lagi. Aku benar-benar kehilangan dia, dan ingin kuterus bersamanya. Pernah beberapa kali kususul ke tempatnya yang baru dan kami melakukannya berkali-kali di hotel tempat kami menginap. Tanggal 27 November 1998, tiba-tiba kuterima surat dari Cindy yang mengabarkan bahwa ia akan menikah dengan orang yang dipilihkan orang tuanya dan aku benar-benar kehilangan dia, aku sungguh sabgat mencintai dia….. Sekarang, setiap kali aku melakukan masturbasi, fantasiku selalu melayang mengingat saat-saat terindah kami melakukan hubungan seks pertama kali dikamar sebelah itu. Ingin rasanya aku ulangi saat-saat indah itu.. 

PENGALAMANKU KETIKA MASUK SMA

Di hari pertama masuk SMA, saya sudah langsung akrab dengan teman-teman baru bernama Siska, Farida dan Nia. Mereka cantik, kaya dan pintar. Dari mereka bertiga, terus terang yang bertubuh paling indah adalah si Siska. Tubuh saya cenderung biasa saja tetapi berbuah dada besar karena dulu saya gemuk, tetapi berkat diet ketat dan olah raga gila-gilaan, saya berhasil menurunkan berat badan tetapi payudaraku tetap saja besar.

Di suatu hari Sabtu, sepulang sekolah kami menginap ke rumah Siska di Pondok Indah. Rumah Siska besar sekali dan punya kolam renang. Di rumah Siska, kami ngerumpi segala macam hal sambil bermalas-malasan di sofa. Di sore hari, kami berempat ganti baju untuk berenang. Di kamar Siska, dengan cueknya Siska, Farida dan Nia telanjang didepanku untuk ganti baju. Saya awalnya agak risih tetapi saya ikut-ikutan cuek. Saya melirik tubuh ketiga teman saya yang langsing. Ku lirik selangkangan mereka dan bulu kemaluan mereka tercukur rapi bahkan Siska mencukur habis bulu kemaluannya. Tiba-tiba si Nia berteriak ke arah saya..

"Gile, jembut Mega lebat banget"
Kontan Siska dan Farida menengok kearah saya. Saya menjadi sedikit malu.

"Dicukur dong Mega, enggak malu tuh sama celana dalam?" kata Farida.
"Gue belum pernah cukur jembut" jawabku.
"Ini ada gunting dan shaver, cukur aja kalau mau" kata Siska.

Saya menerima gunting dan shaver lalu mencukur jembutku di kamar mandi Siska. Farida dan Nia tidak menunggu lebih lama, mereka langsung menceburkan diri ke kolam renang sedangkan Siska menunggui saya. Setelah mencoba memendekkan jembut, Siska masuk ke kamar mandi dan melihat hasil saya.

"Kurang pendek, Mega. Abisin aja" kata Siska.
"Nggak berani, takut lecet" jawabku.
"Sini gue bantuin" kata Siska.

Siska lalu berjongkok di hadapanku. Saya sendiri posisinya duduk di kursi toilet. Siska membuka lebar kaki ku lalu mengoleskan shaving cream ke sekitar memekku. Ada sensasi getaran menyelubungi tubuhku saat jari Siska menyentuh memeekku. Dengan cepat Siska menyapu shaver ke jembutku dan menggunduli semua rambut-rambut didaerah memekku. Tak terasa dalam waktu 5 menit, Siska telah selesai dengan karyanya. Ia mengambil handuk kecil lalu dibasahi dengan air kemudian ia membersihkan sisa-sisa shaving cream dari selangkanganku.

"Bagus kan ?" kata Siska.

Saya menengok ke bawah dan melihat memekku yang botak seperti bayi. OK juga kerjaannya. Siska lalu jongkok kembali di selangkanganku dan membersihkan sedikit selangkanganku.

"Mega, elo masih perawan ya?" kata Siska.
"Iya, kok tau?"
"Memek elo rapat banget" kata Siska.

Sekali-kali jari Siska membuka bibir memekku. Nafasku mulai memburu menahan getaran dalam tubuhku. Ada apa ini? Tanya saya dalam hati. Siska melirik ke arahku lalu jarinya kembali memainkan memekku.

"Ooh, Siska, geli ah"

Siska nyengir nakal tapi jarinya masih mengelus-elus memekku. Saya benar-benar menjadi gila rasanya menahan perasaan ini. Tak terasa saya menjambak rambut Siska dan Siska menjadi semakin agresif memainkan jarinya di memekku. Dan sekarang ia perlahan mulai menjilat memekku.

"Memek kamu wangi"
"Jangan Siska" pinta saya tetapi dalam hati ingin terus dijilat.

Siska menjilat memekku. Bibir memekku dibuka dan lidahnya menyapu seluruh memekku. Klitoris/itilku dihisap dan dijilat dengan lembut sehingga nafas saya tersentak-sentak. Saya memejamkan mata menikmati lidah Siska di memekku. Tak berapa lama saya merasakan lidah Siska mulai naik kearah perut lalu ke buah dada. Hatiku berdebar-debar menantikan perbuatan Siska berikutnya. Dengan lembut tangan Siska membuka BH-ku lalu tangan kanannya mulai meremas payudara kiriku sedangkan payudara kananku dikulum oleh Siska. Inikah yang namanya seks? Tanyaku dalam hati. 18 tahun saya mencoba membayangkan kenikmatan seks dan saya sama sekali tak membayangkan bahwa pengalaman pertamaku akan dengan seorang perempuan. Tetapi nikmatnya luar biasa. Siska mengulum puting payudaraku sementara tangan kanannya sudah kembali turun ke selangkanganku dan memainkan klitorisku. Saya menggeliat-geliat menikmati sensualitas dalam diriku. Tiba-tiba dari luar si Nia memanggil..

"Woi, lama amat di dalam. Mau berenang enggak?"

Siska tersenyum lalu berdiri. Saya tersipu malu kemudian saya bergegas memakai baju berenang dan kami berdua menyusul kedua teman yang sudah berenang. Di malam hari selesai makan malam, kita berempat nonton TV dikamar Siska. Oiya, orang tua Siska sedang keluar negeri sedangkan kakak Siska lagi keluar kota karenanya rumah Siska kosong. Setelah bosan menonton TV, kami menggosipkan orang-orang di sekolah. Pembicaraan kami ngalor-ngidul hingga Siska membuat topik baru dengan siapa kita mau bersetubuh di sekolah. Farida dan Nia sudah tidak perawan sejak SMP. Mereka berdua menceritakan pengalaman seks mereka dan Siska juga menceritakan pengalaman seksnya, saya hanya mendengarkan kisah-kisah mereka.

"Kalau gue, gue horny liat si Ari anak kelas I-6" kata Nia.
"Iya sama dong, tetapi gue horny liat si Marcel. Kayaknya kontolnya gede deh" kata Mega.
"Terus terang ya, gue dari dulu horny banget liat si Angga. Sering banget gue bayangin Tititnya dia muat enggak yah di memek gue. Sorry ya Siska, gue kan tau Angga cowok elo" kata saya sambil tersenyum.
"Hahaha, nggak apa-apa lagi. Banyak kok yang horny liat dia. Si Farida dan Nia juga horny" kata Siska. Kami berempat lalu tertawa bersama-sama.

Di hari Senin setelah pulang sekolah, Siska menarik tangan saya.

"Eh Mega, beneran nih elo sering mikirin Angga?"
"Iya sih, kenapa? Nggak apa-apa kan gue ngomong gitu?" tanya saya.
"Nggak apa-apa kok. Gue orangnya nyantai aja" kata Siska.
"Pernah kepikiran enggak mau ML?" Siska kembali bertanya.
"Hah? Dengan siapa?" tanya saya terheran-heran.
"Dengan Alex. Semalam gue cerita ke Angga dan Angga mau aja ML dengan kamu"
"Ah gila loe Siska" jawab saya.
"Mau enggak?" desak Siska.
"Terus kamu sendiri gimana?" tanya saya dengan heran.
"Saya sih cuek aja. Kalo bisa bikin teman senang, kenapa enggak?" kata Siska.
"Ya boleh aja deh" kata saya dengan deg-degan.
"Mau sekarang di rumahku?" kata Siska.
"Boleh"

Saya naik mobil Siska dan kami berdua langsung meluncur ke Pondok Indah. Setiba di sana , saya mandi di kamar mandi karena panas sekali. Sambil mandi, perasaan saya antara tegang, senang, merinding. Semua bercampur aduk. Selesai mandi, saya keluar kamar mandi mengenakan BH dan celana dalam. Saya pikir tidak ada orang di kamar. Saya duduk di meja rias sambil menyisir rambutku yang panjang. Tiba-tiba saya kaget karena Siska dan Angga muncul dari balkon kamar Siska. Rupanya mereka berdua sedang menunggu saya sambil mengobrol di balkon.

"Halo Mega" kata Angga sambil tersenyum.

Saya membalas tersenyum lalu berdiri. Angga memperhatikan tubuhku yang hanya ditutupi BH dan celana dalam. Tubuh Angga sendiri tinggi dan tegap. Angga masih campuran Jawa Sumatra sehingga terlihat sangat tampan.

"Hayo, langsung aja. Jangan grogi" kata Siska bagaikan germo.

Angga lalu menghampiriku kemudian ia mencium bibirku. Inilah pertama kali saya dicium di bibir. Perasaan hangat dan getaran menyelimuti seluruh tubuhku. Saya membalas ciuman Angga dan kita berciuman saling berangkulan. Saya melirik ke Siska dan saya melihat Siska sedang mengganti baju seragamnya ke daster. Angga mulai meremas-remas payudaraku yang berukuran 34C. Saya membuka BH-ku sehingga Angga dengan mudah dapat meremas seluruh payudara. Tangan kirinya diselipkan kedalam celana dalamku lalu memekku yang tidak ditutupi sehelai rambut mulai ia usap dengan perlahan. Saya menggelinjang merasakan jari jemari Angga di selangkanganku. Angga lalu mengangkat tubuhku dan dibaringkan ke tempat tidur. Angga membuka baju seragam SMA-nya sampai ia telanjang bulat di hadapanku. Mulut saya terbuka lebar melihat Titit Angga yang besar. Selama ini saya membayangkan Titit Angga dan sekarang saya melihat dengan mata kapala sendiri Titit Angga yang berdiri tegak di depan mukaku. Angga menyodorkan Tititnya ke muka saya. Saya langsung menyambutnya dan mulai mengulum Tititnya. Rasanya tidak mungkin muat seluruh Tititnya dalam mulutku tetapi saya mencoba sebisaku menghisap seluruh batang Titit itu.

Saya merasakan tangan Angga kembali memainkan memekiku. Gairah saya mulai memuncak dan hisapanku semakin kencang. Saya melirik Angga dan kulihat ia memejamkan matanya menikmati Tititnya dihisap. Saya melirik ke Siska dan Siska ternyata tidak mengenakan baju sama sekali dan ia sudah duduk di tempat tidur. Angga lalu membalikkan tubuhku sehingga saya dalam posisi menungging.

Saya agak bingung karena melihat Siska bersimpuh dibelakang saya. Ah ternyata Siska kembali menjilat Memekku. Nafasku memburu dengan hebat menikmati jilatan Siska di sekitar bibir memekku. Di sebelah kanan saya ada sebuah kaca besar dipaku ke dinding. Saya melirik ke arah kaca itu dan saya melihat si Angga yang sedang menyetubuhi Siska dalam posisi doggy style sedangkan Siska sendiri dalam keadaan disetubuhi sedang menikmati memekku.

Wah ini pertama kali saya melihat ini. Saya melihat wajah Angga yang tampan sedang sibuk ngentot dengan Siska. Gairah wajah Angga membuat saya semakin horny. Sekali-kali lidah Siska menjilat memekku dan kepalanya terbentur-bentur ke pantat saya karena tekanan dari tubuh Angga ke tubuh Siska. Tidak berapa lama, Angga menjerit dengan keras sedangkan Siska tubuhnya mengejang. Saya melihat Titit Angga dikeluarkan dari memeknya Siska. Air maninya tumpah ke pinggir tempat tidur.

Angga terlihat terengah-engah tetapi matanya langsung tertuju ke memekku. Bagaikan sapi yang akan dipotong, Angga dengan mata liar mendorong Siska ke samping lalu ia menghampiri diriku. Angga mengarahkan Tititnya yang masih berdiri ke mememku. Saya sudah sering mendengar pertama kali seks akan sakit dan saya mulai merasakannya. Saya memejamkan mata dengan erat merasakan kontol Angga masuk ke memekku. Saya mendesah menahan pada saat Tititnya Angga yang besar mencoba memasuki memekku yang masih sempit. Siska meremas buah dadaku untuk membantu memberikan sensasi kenikmatan.

"uuuugghhh, tunggu dong, nga pas nih" keluh saya.

Angga mengeluarkan sebentar tititnya kemudian kembali ia masukkan ke memekku. Kali ini rasanya lain berganti nikmat. Oh ini yang namanya kenikmatan surgawi pikir saya dalam hati. Titit Angga terasa seperti memenuhi seluruh memekku. Dalam posisi nungging, saya merasakan energi Angga yang sangat besar. Saya mencoba mengimbangi gerakan tubuh Angga sambil menggerakkan tubuhku maju mundur tetapi Angga meremas pantatku.

"Enakan Mega, enggak usah ditahan" katanya dengan lembut.
"mmmmmhhh iya, Kak enak nih Mega" kata Siska sambil tertawa. Saya ikut tertawa.

Siska berbaring di sebelahku kemudian ia mendekatkan wajahnya ke diriku lalu ia mencium bibirku! Wah, bertubi-tubi perasaan menyerang diriku. Saya benar-benar merasakan semua perasaan seks dengan cowo dan cewe dalam satu hari. Awalnya saya membiarkan Siska menjilat bibirku tetapi lama kelamaan saya mulai membuka mulutku dan lidah kami saling beradu.

Saya merasakan tangan Angga yang kekar meremas-remas payudaraku sedangkan tangan Siska membelai rambutku. Saya tak ingin ketinggalan, saya mulai ikut meremas payudara Siska yang saya taksir berukuran 32C. Kurang lebih lima menit kita bertiga saling memberi kenikmatan duniawi sampai Angga mencapai puncak dan ia ejakulasi. Saya sendiri merasa orgasme kurang lebih 4 kali. Angga mengeluarkan Tititnya dari memekku lalu aku dan Siska langsung menghisap Tititnya dan menelan semua air mani dari titit Alex.

Saya melihat Angga meraih kantong celananya dan mengambil sesuatu seperti obat. Ia menelan obat itu dengan segelas air di meja rias Siska. Saya melihat Titit Angga yang masih berdiri tegak. Dalam hati saya bertanya-tanya bukankah setiap kali Cow ejakulasi pasti Tititnya akan lemas? Kenapa Angga tidak lemas-lemas? Belakangan saya tau ternyata Angga memakan semacam obat yang dapat membuat tititnya terus tegang.

Setelah minum obat, Angga menyuruh Siska berbaring ditepi tempat tidur lalu Angga kembali ngentot dengan Siska dalam posisi missionary. Siska memanggil saya lalu saya diminta berbaring diatas tubuh Siska. Dengan terheran-heran saya ikuti kemauan Siska.

Saya menindih tubuh Siska tetapi karena kaki Siska sedang ngangkang karena dalam posisi ngentot, terpaksa kaki saya bersimpuh disebelah kiri dan kanan Siska. Saya langsung mencium Siska dan Siska melingkarkan lengannya ke tubuhku dan kami berdua berciuman dengan mesra. Saya merasakan tangan Angga menggerayangi seluruh pantatku. Ia membuka belahan pantatku dan saya merasakan jarinya memainkan memekku.

Saya menggumam saat jarinya mencoba dimasukan ke lubang memekku tetapi Angga tidak melanjutkan. Beberapa menit kemudian, Siska mendesah dengan keras. Tubuhnya mengejang saat air mani Angga kembali tumpah dalam memeknya. Saya mencoba turun dari pelukan Siska tetapi Siska memeluk tubuhku dengan keras sehingga saya tidak bisa bergerak. Tak disangka, Angga kembali menyodorkan tititnya ke memekku. Saya yang dalam posisi nungging di atas tubuh Siska dan tidak bisa menolak menerima tititnya Angga.

Angga kembali memompakan Tititnya dalam memekku. Saya sebenarnya rasanya sudah lemas tapi aku jadi ketagihan akhirnya saya pasrah saja dientotin Angga dengan hebatnya. Tetapi dalam hatiku saya senang sekali dientotin. Berkali-kali Titit Angga keluar masuk dalam memekku sedangkan Siska terus menerus mencium bibirku. Kali ini saya rasa tidak sampai 3 menit Anga ngentot dengan saya karena saya merasakan cairan hangat dari Titit Angga memenuhi memekku dan Angga Mendesah dengan keras merasakan kenikmatan yang ia peroleh. Saya sendiri melenguh dengan keras. Seluruh otot memekku rasanya seperti mengejang. Saya cengkeram tubuh Siska dengan keras menikmati sensual dalam diriku.

Angga lalu dalam keadaan lunglai membaringkan dirinya ke tempat tidur. Siska menyambutnya sambil mencium bibirnya. Mereka berdua saling berciuman. Saya berbaring disebelah kiri Angga sedangkan Siska disebelah kanannya. Kita bertiga tertidur sampai jam 5 sore. Setelah itu saya diantar pulang oleh Siska